Game online telah menjadi gaya hidup baru bagi sebagian orang di kalangan remaja. Saat ini banyak kita jumpai di kafe dan di warung kopi (warkop) banyak remaja yang berkumpul untuk bermain game bersama atau sering disebut mabar (bermain bersama). Bahkan tidak sedikit dari warnet atau warkop ini memfasilitasi permainan online ini dengan mengadakan turnamen, tentunya hal ini digunakan untuk menarik pelanggan. Jenis permainan yang dimainkan juga sangat beragam. Ada genre MOBA, war, dan lain sebagainya. Permainan dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga akan ada yang menang dan ada yang kalah.
Tetapi game online dapat mempengaruhi kesehatan. Remaja yang sering bermain game online akan merasa ketagihan dan kurang memiliki waktu istirahat. Hal inilah yang dapat mempengaruhi kesehatan.
Dampak Positif dan Negatif Game Online Terhadap Kesehatan
Dampak Positif Bagi Kesehatan
Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa game online memiliki dampak positif. Berikut beberapa dampak positif yang bisa didapatkan dari game online, yaitu:
1. Game online dapat meningkatkan kemampuan remaja sebagai pemecah masalah yang baik.
Menyelesaikan misi dan menyusun strategi untuk meraih kemenangan dalam permainan merupakan keterampilan yang bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. Ada sebuah studi penelitian pada tahun 2013 yang menyatakan bahwa anak-anak yang bermain game berjenis strategi menunjukkan perkembangan keterampilan dalam memecahkan masalah sehingga bisa mendapatkan nilai yang lebih baik di tahun berikutnya.
2. Game online dapat mengurangi tingkat stres.
Banyaknya tugas yang didapat dari sekolah terkadang membuat remaja merasa stress atau tertekan. Oleh karena itu, mereka membutuhkan sedikit hiburan untuk mengangkat suasana hati mereka. Game tipe kasual sangat cocok untuk ini. Yang merupakan game berjenis casual yang memiliki tampilan sederhana dan terkesan santai serta memiliki grafis yang colorful sehingga dapat meningkatkan mood para pemainnya.
3. Game online dapat membangun rasa percaya diri dan melatih kerjasama tim.
Game berjenis multiplayer seperti MOBA atau Battle Royale akan membuat pemain berperan sebagai manajer tim, menjadi pemimpin dan berdiskusi tentang cara untuk meraih kemenangan. Hal ini dapat menjadi pilihan untuk mengajarkan pembelajaran kooperatif dan meningkatkan rasa percaya diri remaja.
4. Bisa menjadi ladang penghasilan.
Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia pada tahun 2019 lalu, tidak sedikit orang yang kehilangan pekerjaan. Game online menjadi pilihan bagi orang-orang untuk menghasilkan uang, seperti menjadi content creator, streamer, tikoker, bahkan pemain profesional di game yang mereka minati dan kebanyakan dari mereka bisa menghasilkan uang yang tidak sedikit.
Dampak Negatif terhadap Kesehatan
Selain dampak positif yang telah disebutkan di atas, tentunya game online juga memiliki dampak negatif yaitu:
1. Menjadi Ketergantungan.
Tujuan utama dari sebuah permainan adalah untuk menghibur diri sendiri dan mencari kesenangan. Namun, banyak remaja yang menjadikan game sebagai pelarian dari dunia nyata. Mereka menghabiskan sepanjang hari hanya bermain game. Selain itu, perasaan cemas muncul ketika keinginan untuk bermain tidak terpenuhi, seperti gelisah dan sebagainya.
2. Memicu Stres, Depresi dan Darah Rendah.
Game memang tempat untuk mencari kesenangan, namun tidak banyak remaja yang bermain game secara kompetitif dan mengejar tujuan tertentu. Misalnya pada game berjenis MOBA, ada pemain yang mengejar rank atau pangkat tertinggi, mengejar gelar tertentu. Jika dalam proses mengejar target sangat sulit dicapai, seperti mengalami kekalahan beruntun atau bertemu dengan tim yang tidak kompak, maka akan menimbulkan stress bagi para pemain. Hal ini akan berbahaya jika dialami oleh remaja karena dapat menyebabkan tekanan darah rendah hingga depresi yang tentunya dapat mempengaruhi kesehatan.
3. Kurang Istirahat dan Penurunan Penglihatan.
Karena ada target yang bertujuan agar remaja lupa dengan jam istirahat. Seharian main game sampai larut malam, atau bahkan tidak tidur sama sekali hanya untuk main game. Ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Belum lagi posisi saat bermain game dan jarak yang tercipta antara layar gadget dengan mata akan membuat mata cepat lelah dan efek radiasi yang dipancarkan kemungkinan besar akan menyebabkan penurunan penglihatan. Akibatnya, banyak remaja saat ini yang memiliki mata minus dan berkacamata.
BACA JUGA : Penggunaan Handphone Menjadikan Anak Lupa Tanggung Jawab
Recent Comments